About Me :)
- Iqna Syuhada Putri
- Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia
- enthusiastic planner idealist observer adabtable easy going perfectionist melancholic
Jumat, 08 Desember 2017
Coba Jadi Aku, Aku Jadi Dia
Senin, 04 Desember 2017
hold on, EVERYONE IS ANXIOUS.
Jumat, 06 Oktober 2017
If Only
"i'm in love with her, okay?
if you're looking for the word that means caring about someone beyond all rationality and wanting them to have everything they want, no matter how much it destroys you, it's love!
and when you love someone, you just, you don't stop, ever. even when people roll their eyes or call you crazy. even then. especially then!
you just, you don't give up. because if i give up, if i could just, you know, take the world's advice and move on and find someone else, that wouldn't be love.
that would be some other disposable thing that is not worth fighting for. that is not what this is."
- Ted Mosby (s09e17 "Sunrise")
kalimat yang menurutku paling powerful dari semua kalimat yang pernah diucapkan tokoh utama sepanjang serial How I Met Your Mother.
kalimat yang menegaskan apa arti cinta bagi tokoh utama. kalimat yang menjelaskan perjuangan tanpa hentinya untuk seseorang yang masih belum bisa dia dapatkan. untuk cintanya.
andai semua kisah cinta atau romansa seperti film atau serial, ya. mungkin aku tidak perlu merasa bersalah karena tidak cukup kuat memperjuangkanmu tetap ada di hidupku. mungkin aku tidak perlu merasa sedih setiap kali merindukanmu tapi tak bisa berbuat apa-apa. mungkin. mungkin juga tidak. mungkin juga bisa sebaliknya. apalah arti sebuah mungkin.
kalau aku bilang aku paham sekali kalimat yang Ted ucapkan, mungkin kamu tidak akan percaya. aku sendiri saja juga sulit untuk percaya. karena lagi-lagi di sana ada perjuangan. ada sesuatu yang tidak berhenti dia lakukan. sementara aku, satu-satunya hal yang tidak berhenti aku lakukan hanya mencintaimu. hal lainnya sudah tidak jalan lagi. entah sejak kapan.
aku berhenti berharap, berhenti ingin berharap, berhenti bermimpi, berhenti berniat memimpikan, berhenti percaya, berhenti ingin percaya, berhenti menganggap semuanya bisa di antara kita berdua.
aku tahu kamu pasti mengerti pada kenyataannya ini tidak akan mungkin. betapapun kuatnya aku dan kamu merangkai setiap khayal yang terlalu kuat ingin kita wujudkan. maaf aku selalu kembali. maafkan juga dirimu yang selalu menyambutku kembali. kita terlalu tidak kuat untuk tidak lagi-lagi jatuh satu sama lain, tapi lebih tidak kuat lagi untuk tetap berjalan beriringan.
aku selalu menampikkan dunia jika sudah bicara menyangkut kamu. tapi kemudian ada saat di mana aku sadar bahwa aku tidak akan pernah bisa menempatkanmu sebagai duniaku. aku ingin. tapi tidak bisa.
tidak akan pernah bisa.
Selasa, 05 September 2017
"jangan ini, jangan itu, kamu perempuan"
aku baru saja selesai minum secangkir kopi hitam yang tidak tahu jenisnya apa. katanya ditanam di Tanah Datar. sekarang sore hari dan belum adzan Maghrib. mungkin sekitar 10 menit lagi.
bundaku bilang aku salah karena kalau mau minum kopi harusnya sesudah makan karena nanti makan malamku jadi tidak bernafsu kalau sudah minum kopi duluan. aku bilang tidak masalah, di perutku letak kopi dan makanan berbeda tempat (tentu saja itu cuma bikinanku, tapi ya memang tidak masalah, kok. serius!).
saat sedang menyesap kopi tadi, aku bertanya pada ayah kopi yang kuminum ini jenisnya apa, aku cuma ingin tahu saja. lagian ayah bundaku harusnya tahu kan, aku memang ingin tahu soal banyak hal (hampir semua, malah). ayah bilang gunanya apa. aku bilang aku nanti ingin jadi coffee expert sambil tertawa kecil. tentu saja aku memang ingin, tapi itu bukan prioritas utama untuk dicapai di masa depan. ayahku bilang kalau mau jadi coffee expert harus rajin traveling jadi bisa nyicip berbagai jenisnya. ya aku jawab singkat saja kalau traveling kan juga salah satu keinginanku. aku tidak mau lanjut membahas ini, aku tahu arahnya akan ke mana. intinya aku cuma mau tahu kopi ini jenis apa, kalau ayah tidak tahu ya sudah tidak apa-apa.
nah kan, benar apa kataku! bundaku langsung menimpali dan bukannya singkat tapi bicara yang panjaaaaang sekali sampai aku (yang biasanya selalu menjawab segala hal yang tidak sesuai menurutku) hanya diam saja sampai beliau menyelesaikan semua wejangannya.
aku tidak mungkin cerita dengan detail isi semua omongan beliau soalnya cuma akan membuatku kesal lagi, padahal kesalku sudah hilang. don't get me wrong, ini bukan melawan pada orang tua, kok. aku hanya merasa lelah karena kali ini tidak menyampaikan apa yang kurasa benar padahal setiap kali diomeli biasanya aku selalu menjawab.
intinya, bundaku bilang begini; "jangan sok-sok penyuka pecinta kopi, kamu itu perempuan", "jangan bangga suka kopi, tidak akan ada yang memujimu, kamu perempuan", "menurutmu bagus apa perempuan penyuka kopi? tidak ada untungnya, tidak ada gunanya", "jangan suka hal-hal yang aneh-aneh, normal-normal sajalah hidup jadi perempuan". aku mulai kesal lagi.
ya pokoknya itu intinya dari nasihat yang hampir setengah jam, kalimat-kalimat itu adalah rangkuman yang kuingat dan cukup membuatku ingin diam saja dan tidak menjawab apapun, ya karena lelah tadi.
aku sudah hampir lupa mau komentar apa saja, karena seperti yang kubilang tadi, kesalku sudah mulai hilang.
pertama, aku bukan sok-sok penyuka kopi atau cinta kopi ya. aku bukan tipe orang yang latah suka ikut-ikutan. atau anak kemaren sore yang tiba-tiba hobi nongkrong di kedai kopi supaya keliatan edgy dan sociable. aku suka kopi dari kecil. dari masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak, seingatku. aku tidak suka teh kalau pakai gula. aku kalau minum teh tidak pernah pakai gula. kopi kesukaanku itu espresso. basically, aku tidak suka minuman yang manis-manis. jadi sejak pertama kali lidahku kenal kopi, aku sudah langsung jatuh cinta. ayah bundaku tahu itu kok. mereka bahkan tahu minuman favoritku dari kecil ya kopi. tapi kenapa kalimat itu keluar? ya sudahlah namanya orang tua sedang ngomel.
kedua, tentu saja aku bangga suka kopi, ya karena aku suka. sama seperti aku bangga suka Avril atau Paramore. sama seperti aku bangga suka nulis dan baca buku. sama seperti aku bangga suka mitologi Yunani. tentu saja kita bangga sama hal yang kita suka, itu kan manusiawi. aku suka hal apapun bukan supaya dipuji. aku suka ya karena aku suka. karena dengannya aku senang dan puas. peduli apa mau dipuji atau tidak. orang tuaku sangat tau itu. tapi kenapa kalimat yang keluar tadi begitu? ya sudahlah ya, namanya ngomel.
ketiga, ya menurutku bagus, karena aku kan suka. kalau aku tidak suka baru aku bilang tidak bagus. lagian coba saja googling pakai keyword "benarkah kopi bahaya untuk perempuan?" 10 hasil teratas paling cuma 2 yang bilang bahaya. sisanya adalah manfaat. bahkan di setiap artikel yang kubaca, jumlah kopi normal untuk diminum perempuan itu 1 sampai 3 gelas per hari. aku minum kopi saja tidak sesering itu, kok. paling 3x sebulan. kalau di Padang, mungkin 5 atau 6x. sebulan loh, bukan per hari. ada apa dengan bundaku malam ini? ya Tuhan aku bisa kesal lagi, nih.
keempat, apanya yang tidak normal sih dengan suka kopi? kenapa aku dibilang aneh? aku benar-benar tidak terima. lalu memangnya definisi perempuan normal itu yang seperti apa dan bagaimana sih? yang tidak suka kopi tapi sukanya latte atau green tea dengan banyak cream? yang keinginannya jadi lipstick atau foundation expert bukan coffee expert? aaa aku tidak terima sejujurnya, bagaimana ini :(
kelima, dari setiap kalimat itu, di akhirnya pasti selalu ada kata "kamu itu perempuan" seakan-akan segala hal yang kulakukan sangat salah dan hina karena aku melakukannya sebagai seorang perempuan. LAH? ini baru masalah kopi, loh. belum hal lainnya yang lebih complex. apa semua hal nanti akan ditambah "karena kamu itu perempuan" sebagai pembenaran dan penegasnya?
kejadian sebelum Maghrib tadi itu benar-benar membuatku kesal sekaligus sedih. aku tidak terima tapi aku sedang tidak punya kuasa untuk menjawab atau membantah. aku tahu tidak ada yang salah dengan yang kulakukan tadi. tapi aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. rasanya seperti berurusan sama dosen saja. hfffff.
Rabu, 30 Agustus 2017
how this DAMN SPARE TIME affects me
beberapa hari belakangan gue menyadari gue menjadi iqna yang super cranky dan a little annoying, maybe.
gue gampang banget kesel dan ngomel-ngomel which is ngga gue banget.
postingan kali ini sepertinya murni curhatan gue (hlh kaya yg lain nda saja). pertama, gue heran kenapa ada yang nyaman ngomong nyelekit-nyelekit. kaya suaranya ketahan jadi pas ngomong dengan nada tinggi, jadinya super ngga enak buat didengar. hope you know what i mean. kedua, apa susahnya meletakkan sesuatu pada tempatnya apa, guys, apa? ini bikin gue sangat murka. seurakan apapun i could become, at least untuk hal yg di-bold itu gue tidak pernah luput. gue aja bisa kesal kalau liat sound volume di laptop ngga genap 50% atau 100%, apalagi ngeliat tumpukan celana ditaro di tumpukan baju. grrr for god's sake. ketiga, menutup pintu. pintu apapun itu (iya, termasuk hati). apa susahnya menutup pintu rumah di saat mau ke halaman? apa susahnya menutup dan mengunci pintu lemari setelah selesai ngambil baju? apa susahnya nutup pintu kamar kalau mau tidur? APA? APA? keempat, minta pake kata tolong. hell, is this thing bloody hard to do? apapun yang ingin anda semua lakukan tapi tida bisa (wajar, karena manusia tida bisa melakukan semua hal sendirian) bukankah anda butuh bantuan orang lain? bukankah anda bisa meminta dengan menggunakan kata tolong? dan espescially buat orang seperti gue dan orang-orang lainnya yang sangat sangat susah untuk bilang tidak pas dimintain tolong, hal ini tuh bikin sedih. so please guys, apapun itu, "tolong" adala koentji! keenam, dan seterusnya btw gue lupa. kalau ngga salah tadi di kamar mandi gue list bisa sampe ada 9 apa 10 gitu. tapi yaa terkadang ide brilliant itu stay di tempat kita mendapatkannya. sekian.
semoga cranky gue segera berkurang. apalagi 2 hari lagi lebaran! uyeeaaaa. daging everywhere~~
Selamat Idul Adha, bagi yang merayakan!
Selasa, 22 Agustus 2017
aduhai rindu~
"bicara rindu~ bicara haru~"
i'm currently listening to Senar Senja's Dialog Hujan
it gets me thinking. kerinduan. rindu. banyak sekali makna di sana.
hal yang tidak pernah ada habis-habisnya kalau dibahas. apalagi olehku.
i consider myself as a super kangenan person.
aku bisa rindu siapa saja pada kapan saja. bahkan kadang kangen sama teman sekelas yang dalam setahun cuma ngobrol 2x. itupun buat nitip absen (ngga deng, becanda).
but it's true. banyak kok teman sekelasku yang kadang cuma bicara ya kalau ada perlunya saja (aku juga begitu). 2x dalam setahun itu an acceptable number, kok. dan iya, kadang aku bisa saja tiba-tiba rindu mereka. mungkin buatku rindu bukan perihal seberapa kuat atau intens interaksi dan hubungan yang terbangun. tapi? ya kangen aja gitu.
rindu selalu jadi bahasan yang seru, paling tidak menurutku. beberapa penyair atau penulis justru kadang sukses karena punya rindu, kan?
ada 2 quote soal rindu yang lumayan ngetop di kalangan generasiku.
nah, instead of Eka Kurniawan's "seperti dendam, rindu harus dibayar tuntas", aku lebih mengamini Pidi Baiq's "rindu itu urusan pribadi. tidak bersangkut paut dengan dia bagaimana kepadamu".
menurutku tidak apa-apa kalau rindumu tidak berbalas, toh cintamu saja sudah sering bertepuk sebelah tangan, kan?
juga tidak apa-apa kalau kamu kangenan. itu tanda kamu masih manusia. yang tidak boleh itu rindumu kemudian membuatmu nelangsa dan uring-uringan.
menurutku rindu harusnya bisa jadi salah satu motivasi yang bisa memompa lagi semangatmu. bikin kamu meraih dan memperjuangkan apapun itu yang harus diselesaikan supaya bisa rindu lebih banyak lagi? tapi apalah aku yang berani bilang begini tapi kalau rindu juga masih suka nangis.
Jumat, 11 Agustus 2017
Kontemplasi: Batal tapi Jadi
hujan turun sangat deras di kotaku. hujan pertama sejak hampir seminggu sudah aku di sini. hujan selalu sukses memunculkan berbagai perasaan bagiku. hujan deras kali ini sesaat membuatku ingin berkontemplasi tapi sedetik kemudian kuurungkan karena terdengar cukup berat dan lumayan sok. aku tidak ingin membuat diriku terdengar seperti salah seorang teman lama yang lagaknya seperti paling tahu dunia.
aku selalu cinta hujan di kotaku. sebenarnya sejauh ini aku cinta hujan di kota manapun yang pernah kudatangi kecuali kota tempatku menuntut ilmu. bukan cuma hujan yang tidak kusuka di sana tapi hampir semua hal. hahaha. kalau kujelaskan mengenai kota "singgah"ku selama hampir 4 tahun itu, terlalu panjang rasanya.
aku punya banyak kenangan saat hujan dengan orang-orang yang kusayang pada situasi yang berbeda-beda. ada yang sendu dan tentu saja memicu rindu. karena aku suka hujan, tentu saja elemen yang paling kusuka di dunia ini adalah air. tapi aku masih tidak bisa berenang hingga saat ini karena takut dan tidak pernah fokus belajar supaya bisa.
beberapa hari ini, aku menghabiskan waktuku di rumah dengan membaca artikel di internet. artikel dari berbagai media online baik dengan tema lucu hingga politik. tetap saja artikel yang paling menarik bagiku kalau bukan sejarah, ya tentang isu kesetaraan.
sejak aku jadi mahasiswa, lalu belajar soal ideologi, filsafat, paham, dan berbagai hal menyangkut cara pandang dan pola pikir dalam menjalani hidup itu, aku tidak pernah tidak tertarik pada yang namanya kesetaraan.
dari kecil, aku memang hobinya bersosialisasi, kenal dengan orang-orang baru, make friends as many as i could. aku cukup percaya diri melabeli diriku 'people' person. pelajaran kesukaanku dari dulu saja biologi. hahaha. tapi hanya bagian yang membahas tentang manusia (apalagi sistem reproduksi). aku tidak suka hewan.
bicara soal kesetaraan, secara umum biasanya ini menyangkut hak asasi manusia dan gender. masalah yang akhir-akhir ini cukup dilirik apalagi bagian gendernya.
artikel-artikel yang kubaca soal kesetaraan itu pada umumnya punya goals persamaan antara laki-laki dan perempuan dalam segala hal; hak, kewajiban, peran, intinya kebebasan mereka memilih melakukan hal tanpa harus mengacu pada jenis kelamin. hal ini sampai detik ini, jujur saja masih membuatku bingung. karena menurutku pembahasan ini sangat mungkin akan jadi bias.
kenapa? here's what i thought.
gender role diciptakan sebagai sebuah aturan, yang artinya ada untuk mengikat. nah, di saat hal itu didobrak dan ingin diubah, tentu impact-nya akan menyebar pada segala hal. dalam konteks hidup di Indonesia, kita mengenal yang namanya hukum, agama, budaya, adat istiadat, kebiasaan, kelas, status, dan strata. setiap hal tersebut terbentuk turun temurun dan ikut membentuk manusia itu sendiri. saat belajar sosiologi dulu di SMA, aku ingat pernah ada debat soal budaya. dan kesimpulan yang didapatkan adalah manusia pada awal hidup di dunia membentuk kebiasaan kemudian budaya. namun dengan perkembangan manusia, budaya kemudian ikut membentuk manusia itu sendiri. jadi di sini ada hubungan saling membentuk dan mempengaruhi. nah, di saat hari ini isu kesetaraan mengarah pada sudah tidak sesuainya komponen-komponen yang membentuk masyarakat kita tadi, lalu kita akan berpegang pada apa?
...
(to be continued)
Senin, 24 Juli 2017
Mengingatmu
malam ini aku kembali mengingatmu. bersama detak jarum jam kamarku yang rasanya tiap detik makin cepat dan makin nyaring. bersama dengkuran nafas manusia seisi rumahku yang masing-masing sudah pulas sendiri. aku mengingatmu, lalu aku mengingat kita. teringat ternyata banyak mimpi dan angan yang kita gagalkan karena tak lagi bersama. teringat ternyata banyak wacana dan rencana yang hanya tersusun dalam imaji tanpa bisa diwujudkan lagi. aku mengingatmu sedikit lebih lama dari biasanya. entah kenapa malam ini terasa berbeda. mungkin hanya egoismeku yang membedakan atau memang aku sedang berada dalam mimpi tidurmu di tengah malam ini, seperti kata mereka. mengingatmu sudah tidak sakit lagi. mengingatmu sudah tidak sesak lagi kali ini. mengingatmu kini sudah mau disertai senyum. mengingatmu kini sudah mulai berdamai. aku tiba-tiba ingat pelukan terakhirmu malam itu, yang tak pernah kusangka ternyata jadi terakhir. aku ingat tawamu, kerut di bawah matamu saat tersenyum manis, aku ingat bau tubuhmu. tapi yang satu ini sudah mulai samar. aku tiba-tiba ingin bertanya tentang kabarmu. apa resah masih suka singgah? apa penat sudah mulai bisa kamu perintah? apa cemas masih suka datang sesekali mengundang ragumu? apa curigamu pada dunia sudah berkurang atau kadarnya malah menjadi? ingin rasanya aku berjalan ke arahmu sambil tersenyum lebar dan menawarkan obrolan singkat menertawakan kita, tapi aku takut kamu tidak selesa. aku terkadang masih suka mengingatmu seperti malam ini, semoga lama-lama nanti hilang :)
Jumat, 07 Juli 2017
my current thing-to-watch
hello everyone~ how r you my one and only lovely blog?
this is just some random thoughts i have tonight while enjoying my time alone at home upstairs.
i've been watching Grey's Anatomy for a couple months now and i think this serial become one of my favorite drama.
people said that this drama can makes you miserable and sad and mellow and so on. i can't not agree with that, though. but actually i only cried once when i watching this. but i indeed feel miserable and the anxious and pessimist :( lol.
i haven't write anything here yet about my last relationship, my broke-up. i don't plan to, tbh.
but long story short it was my first heartbreak, everyone, MY VERY FIRST HEARTBREAK, I'M HURT.
no, i mean it. i've been hurt. so bad. it hurts. so deep.
and that's it. i can only tell you that.
since i told you abt watching Grey's, here's some quotes i really love and getting touch from that drama. lol
here you go~
"in fact, the only thing i can truly promise is i'll probably hurt you again. oh, and you'll hurt me. and i'll come right back to you again when you do.
i'll accept the risk. because you are worth it, because you matter to me. because i love you, and i'm not going anywhere"
- dr. Richard Webber (when propose to dr. Catherine Avery)
"we got more than just one thing to love. and one day, something will click. and you'll know you found it."
- dr. Calliope Torres (when fix a kid's leg)
it sounds so cheesy and fluffy? no it's not. it sounds true and sincere to me.
hahaha pardon this just-had-a-heartbreak-girl.
Minggu, 21 Mei 2017
what an awkward time
do you ever been in a situation when everything feels wrong? even breathing, feels wrong. no matter what you do. being in there, being you, feels wrong.
well, that is exactly what i am feeling right now. and it's threatening me.
i don't know if it's just me but seriously i never like people try to make things up to me. like when they've done something that they thought isn't quite right, and they wanted as hard as possible to make things up. to keep things back in place. just so they don't feel the guilt of doing that thing in the first place.
you got what i mean?
i never like that. ever.
i'm always like "okay, everything is clear. let's just move on". because, you know if you already stitch a wound it is absolutely unnecessary to open it up again or trying to make another stitch. it'll only make it worse.