About Me :)

Foto saya
Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia
enthusiastic planner idealist observer adabtable easy going perfectionist melancholic

Jumat, 11 Agustus 2017

Kontemplasi: Batal tapi Jadi

hujan turun sangat deras di kotaku. hujan pertama sejak hampir seminggu sudah aku di sini. hujan selalu sukses memunculkan berbagai perasaan bagiku. hujan deras kali ini sesaat membuatku ingin berkontemplasi tapi sedetik kemudian kuurungkan karena terdengar cukup berat dan lumayan sok. aku tidak ingin membuat diriku terdengar seperti salah seorang teman lama yang lagaknya seperti paling tahu dunia.
aku selalu cinta hujan di kotaku. sebenarnya sejauh ini aku cinta hujan di kota manapun yang pernah kudatangi kecuali kota tempatku menuntut ilmu. bukan cuma hujan yang tidak kusuka di sana tapi hampir semua hal. hahaha. kalau kujelaskan mengenai kota "singgah"ku selama hampir 4 tahun itu, terlalu panjang rasanya.
aku punya banyak kenangan saat hujan dengan orang-orang yang kusayang pada situasi yang berbeda-beda. ada yang sendu dan tentu saja memicu rindu. karena aku suka hujan, tentu saja elemen yang paling kusuka di dunia ini adalah air. tapi aku masih tidak bisa berenang hingga saat ini karena takut dan tidak pernah fokus belajar supaya bisa.
beberapa hari ini, aku menghabiskan waktuku di rumah dengan membaca artikel di internet. artikel dari berbagai media online baik dengan tema lucu hingga politik. tetap saja artikel yang paling menarik bagiku kalau bukan sejarah, ya tentang isu kesetaraan.
sejak aku jadi mahasiswa, lalu belajar soal ideologi, filsafat, paham, dan berbagai hal menyangkut cara pandang dan pola pikir dalam menjalani hidup itu, aku tidak pernah tidak tertarik pada yang namanya kesetaraan.
dari kecil, aku memang hobinya bersosialisasi, kenal dengan orang-orang baru, make friends as many as i could. aku cukup percaya diri melabeli diriku 'people' person. pelajaran kesukaanku dari dulu saja biologi. hahaha. tapi hanya bagian yang membahas tentang manusia (apalagi sistem reproduksi). aku tidak suka hewan.
bicara soal kesetaraan, secara umum biasanya ini menyangkut hak asasi manusia dan gender. masalah yang akhir-akhir ini cukup dilirik apalagi bagian gendernya.
artikel-artikel yang kubaca soal kesetaraan itu pada umumnya punya goals persamaan antara laki-laki dan perempuan dalam segala hal; hak, kewajiban, peran, intinya kebebasan mereka memilih melakukan hal tanpa harus mengacu pada jenis kelamin. hal ini sampai detik ini, jujur saja masih membuatku bingung. karena menurutku pembahasan ini sangat mungkin akan jadi bias.
kenapa? here's what i thought.
gender role diciptakan sebagai sebuah aturan, yang artinya ada untuk mengikat. nah, di saat hal itu didobrak dan ingin diubah, tentu impact-nya akan menyebar pada segala hal. dalam konteks hidup di Indonesia, kita mengenal yang namanya hukum, agama, budaya, adat istiadat, kebiasaan, kelas, status, dan strata. setiap hal tersebut terbentuk turun temurun dan ikut membentuk manusia itu sendiri. saat belajar sosiologi dulu di SMA, aku ingat pernah ada debat soal budaya. dan kesimpulan yang didapatkan adalah manusia pada awal hidup di dunia membentuk kebiasaan kemudian budaya. namun dengan perkembangan manusia, budaya kemudian ikut membentuk manusia itu sendiri. jadi di sini ada hubungan saling membentuk dan mempengaruhi. nah, di saat hari ini isu kesetaraan mengarah pada sudah tidak sesuainya komponen-komponen yang membentuk masyarakat kita tadi, lalu kita akan berpegang pada apa?
...
(to be continued)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar