About Me :)

Foto saya
Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia
enthusiastic planner idealist observer adabtable easy going perfectionist melancholic

Senin, 07 Desember 2015

Ngerreeey (red: ngeri)

kita hidup di jaman di mana ruang privasi sudah semakin mengecil, sehingga siapa saja bisa tau kehidupan pribadi siapa saja.
sejak ada yg namanya media sosial, banyak yang berubah, terlalu banyak. perubahan yang diterima-terima saja itu, sekarang mulai terpikir agak lebih sering dari biasanya olehku.
bagaimana jadinya perkembangan sosial dan psikis remaja yang intens berinteraksi di media sosial?
remaja yg kumaksud adalah manusia baik perempuan, lelaki, ataupun yang masih ragu dengan keperempuanan atau kelelakiannya, yang berumur 13 sampai 18 tahun. karena di Indonesia rata-rata perkembangan manusia mencari, menemukan, dan menentukan jati dirinya yaa di umur segitu.
nulis seperti ini lebih kepada curhat buatku sebenarnya. karena barusan habis mengamati salah satu media sosial yang isinya saat ini kebanyakan manusia kelas 6 SD hingga 2 SMA.
mereka dapat hujatan setiap saat di media sosial, di umur segitu apa mereka tahan? walaupun itu cuma kata2 yang mereka tidak tahu datang dari siapa dan tujuannya apa, tidakkah hati mereka luka membacanya?
aku saja miris, padahal bukan aku yang dihujat begitu.
sejak kapan manusia seumur segitu yang sama2 dalam masa pertumbuhan bisa melakukan pembunuhan karakter secara tidak langsung?
semoga para manusia yang menurut pandanganku masih muda itu hatinya sudah kuat menerima semua hal yang terjadi saat interaksi mereka di dunia maya. semoga perkembangan mereka yang menurut pandanganku sepertinya dipengaruhi sangat besar oleh media sosial tetap baik-baik saja dan tidak terganggu. semoga mereka lambat laun tahu menghujat itu tidak pantas mereka lakukan, karena yang menciptakan mereka saja toh tidak pernah begitu?
semoga selalu sehat fisik dan hati, semoga selalu berprestasi yaa manusia-manusia muda yang jalannya masih sangat panjang, termasuk aku.
ternyata bukan cuma politik yang seperti pedang bermata dua.
kalau kata orang Minang, kamari bedo.